

Komunikasi yang buruk, terutama dengan daerah terpencil, juga mengakibatkan informasi tentang korban jiwa lambat diperoleh. Program Pangan Dunia PBB pada Senin mengatakan banjir tersebut adalah yang terburuk dalam sejarah Myanmar baru-baru ini, tanpa memberikan rincian yang tepat. Banjir parah melanda negara tersebut pada 2011 dan 2015, dengan lebih dari 100 kematian dilaporkan pada kedua kejadian tersebut. Sementara pada 2008 Siklon Nargis menyebabkan lebih dari 138.000 orang meninggal atau hilang. Lantaran dilanda bencana, Junta militer mengeluarkan permohonan bantuan asing yang jarang terjadi pada akhir pekan, dengan negara tetangga India sejauh ini menjadi satu-satunya negara yang menanggapi. Diketahui, India mengirimkan 10 ton bahan, termasuk ransum kering, pakaian, dan obat-obatan. Namun, sebelum banjir terakhir ini, orang-orang di Myanmar telah bergulat dengan dampak perang selama tiga tahun antara junta militer dan kelompok-kelompok bersenjata yang menentang kekuasaannya. Akibat perang dalam negeri itu, jutaan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.