Menurut Dr. Robert Lustig, seorang ahli endokrinologi, konsumsi gula berlebih dari makanan dan minuman kemasan berkontribusi pada meningkatnya kasus obesitas dan diabetes tipe 2. Banyak produk kemasan mengandung gula tersembunyi yang bisa sulit dikenali, sehingga penting untuk membaca label dengan cermat.

Dr. David Katz, seorang ahli gizi terkemuka, menekankan bahwa banyak makanan kemasan rendah nutrisi, terutama serat, vitamin, dan mineral. Mengandalkan produk ini dalam pola makan sehari-hari dapat mengakibatkan kekurangan gizi yang berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan. 4. Kemasan Plastik Berbahaya
Dokter dan peneliti lingkungan, Dr. Shanna Swan, menyoroti bahaya bahan kimia dalam kemasan plastik, seperti bisfenol A (BPA). BPA dapat larut ke dalam makanan atau minuman dan telah dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti gangguan reproduksi dan perkembangan.

Dr. Elizabeth L. Andress, seorang ahli keamanan pangan, memperingatkan bahwa makanan kemasan tidak selalu diproduksi dengan standar kebersihan yang memadai. Risiko kontaminasi selama proses produksi dan distribusi dapat menyebabkan keracunan makanan. Kesimpulan
Meskipun makanan dan minuman kemasan menawarkan kenyamanan, penting untuk menyadari potensi bahaya yang mengintai. Disarankan untuk mengonsumsi makanan segar dan mengolah makanan sendiri sebisa mungkin. Jika memilih produk kemasan, baca label dengan teliti dan pilihlah yang lebih sehat. Kesadaran dan edukasi tentang pilihan makanan dapat membantu kita menjaga kesehatan jangka panjang. Dengan memperhatikan saran dari para ahli, kita dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk kesehatan kita dan keluarga. Jaga kesehatanmu dan pilih makanan dengan bijak!