TBNEWS, Polres Pesawaran_Konsumsi garam yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif yang signifikan bagi kesehatan tubuh manusia. Meskipun garam (natrium klorida) merupakan elemen penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan fungsi otot serta saraf, konsumsi berlebihan dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), asupan garam yang disarankan per hari adalah tidak lebih dari 5 gram, atau setara dengan satu sendok teh. Namun, banyak orang sering mengonsumsi garam jauh lebih banyak dari jumlah tersebut melalui makanan olahan, camilan, dan makanan cepat saji. Berikut beberapa dampak yang dapat terjadi pada tubuh akibat konsumsi garam berlebihan:
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) Konsumsi garam berlebihan meningkatkan volume darah dalam tubuh, yang pada akhirnya menyebabkan tekanan darah meningkat. Hipertensi ini adalah salah satu faktor risiko utama untuk penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi terlalu banyak garam lebih rentan terhadap hipertensi.
Risiko Penyakit Jantung dan Stroke Tingginya tekanan darah akibat konsumsi garam berlebih dapat mempercepat kerusakan arteri. Arteri yang menyempit atau rusak menyebabkan jantung bekerja lebih keras, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. WHO menyebutkan bahwa pengurangan asupan garam dapat mengurangi angka kejadian stroke hingga 23%.
Gangguan Fungsi Ginjal Ginjal berperan dalam mengatur keseimbangan natrium di dalam tubuh. Ketika terlalu banyak garam dikonsumsi, ginjal harus bekerja lebih keras untuk mengeluarkannya. Lama-kelamaan, hal ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan meningkatkan risiko batu ginjal serta gagal ginjal.
Retensi Cairan dan Pembengkakan (Edema) Garam menyebabkan tubuh menahan lebih banyak air untuk menjaga keseimbangan natrium dalam darah. Kondisi ini dapat menyebabkan retensi cairan, yang memicu pembengkakan pada bagian tubuh seperti tangan, kaki, atau wajah. Selain itu, retensi cairan juga dapat memperparah gejala gagal jantung.
Osteoporosis Asupan garam berlebih dapat meningkatkan ekskresi kalsium melalui urine. Kalsium yang terlalu banyak dikeluarkan dari tubuh dapat melemahkan tulang dan menyebabkan osteoporosis, suatu kondisi di mana kepadatan tulang menurun, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Gangguan Pada Lambung Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi garam yang tinggi berkaitan dengan peningkatan risiko kanker lambung. Garam dapat merusak lapisan pelindung lambung, yang memungkinkan bakteri seperti Helicobacter pylori untuk berkembang biak dan memicu peradangan, serta kerusakan pada jaringan lambung.
Meningkatkan Risiko Obesitas Garam tidak secara langsung menyebabkan obesitas, tetapi makanan tinggi garam sering kali kaya akan kalori dan lemak. Konsumsi makanan asin juga cenderung membuat orang merasa lebih haus dan lebih sering minum minuman manis atau soda, yang pada akhirnya meningkatkan asupan kalori dan berkontribusi terhadap penambahan berat badan.
Bagaimana Cara Mengurangi Konsumsi Garam?
Untuk mengurangi risiko kesehatan akibat konsumsi garam berlebihan, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Membatasi konsumsi makanan olahan dan cepat saji yang tinggi kandungan garam.
- Membaca label nutrisi pada kemasan makanan untuk mengetahui kandungan garam.
- Mengurangi penggunaan garam dalam masakan dan mencoba menggunakan rempah-rempah atau bumbu alami sebagai alternatif.
- Mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran yang secara alami rendah natrium.
Dengan mengurangi asupan garam, Anda bisa menjaga tekanan darah tetap stabil, mengurangi risiko penyakit jantung, ginjal, dan gangguan kesehatan lainnya.