JAKARTA,TBNEWS_Buku berjudul "The Prabowo Mind, The New Indonesia Economy 5.0 Manifesto" resmi dirilis menjelang pelantikan presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto. Buku tersebut ditulis Ketua Umum Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI) Frans Meroga.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua Dewan Pakar presiden terpilih Prabowo, Syamsul Bahri mewakili Ketua Dewan Pakar Presiden Terpilih Burhanuddin Abdullah sebagai keynote speaker.
Syamsul Bahri mengatakan Prabowo Subianto akan memprioritaskan ekonomi kerakyatan demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Hal itu merujuk pada kontribus UMKM yang mencapai lebih dari 60% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
“Sudah jelas Pak Prabowo akan menaruh perhatian lebih terhadap pemberdayaan koperasi serta pelaku UMKM sehingga memastikan terjadinya upskilling dan upscaling para pelaku ekonomi kerakyatan,” ujarnya.
Turut hadir pula para tokoh yang menjadi narasumber dalam bedah buku tersebut. Mereka adalah Rektor Universitas Insan Cita Indonesia Laode Masihu Kamaluddin, Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Angkie Yudistira, dan sociopreneur, penulis, serta presenter Nadya Mulya.
Sementara itu, Frans melalui bukunya menyebut Prabowo sangat konsen pada ekonomi kerakyatan. Menurut dia masyarakat perlu tahu soal perhatian Prabowo terhadap Indonesia Emas 2045.
"Hal inilah yang ingin kita amplifikasikan supaya masyarakat tahu untuk menuju Indonesia emas pada 2045 dengan target rata-rata pertumbuhan ekonomi 8% kita harus mendorong ekonomi kerakyatan. Semua bisa bergerak bersama mendorong pemberdayaan koperasi dan UMKM," paparnya.
Implementasi dan peningkatan ekonomi kerakyatan, menurut Frans, dapat dicapai dengan menggerakkan koperasi, pelaku usaha UMKM, dan sektor informal.
Untuk mendukung hal itu, penguatan regulasi perlu dilakukan sebagai political will dari pemerintahan baru ke depan sehingga dapat benar-benar berpihak. Selain itu, perlu adanya pembudayaan dan literasi yang kuat atas koperasi kepada semua generasi.
Di samping itu, Laode Masihu Kamaludin mengapresiasi buku yang dirilis Frans Meroga Panggabean. Menurut dia buku tersebut menarik karena bertemakan ekonomi yang berkelanjutan, berkedaulatan, dan berkemakmuran. Dalam kampanye kemarin Prabowo berjanji akan mendorong ekonomi digital menjadi lebih kuat.
"Namun, jangan lupa permasalahan pada bangsa ini adalah big data. Jadi data yang kita miliki saat ini masih belum akurat. Jadi dapat dikatakan evidence based kita masih lemah. Jika data kita bagus maka diksi pengambilan kebijakan akan lebih baik," imbuhnya.
Laode menjelaskan, Prabowo Subianto sudah mengerti bagaimana cara memecahkan permasalahan-permasalahan ini. Peranan digital dinilai akan mempermudah semua hal.
"Prabowo tahu betul Indonesia adalah salah satu negara yang terkuat dalam ekonomi digitalnya di ASEAN dan diperkirakan pada 2030 kekuatan ekonomi kita akan naik 3-5 kali lipat dengan sumbangan 30% dari APBN," urainya.
Menurut Laode, hal tersebut bisa tercapai jika semuanya mendorong ekonomi digital. Apalagi, saat ini penggunaan gawai di Indonesia sudah tinggi.
"Hal ini menandakan masyarakat kita aware dengan dunia digital. Nah, nantinya tinggal kita arahkan saja kontennya ke konten ekonomi untuk mendorong ekonomi digital," ujarnya.