Pesan Jokowi untuk TNI-Polri: Utamakan Perlindungan Perempuan dan Anak dengan Pendekatan Humanis

13/09/2024 12:22:31 WIB 8

Jakarta-Sejumlah pesan penting disampaikan Presiden Joko Widodo saat memberi pengarahan kepada TNI/Polri di Istana Negara IKN, Kalimantan Timur, Kamis (12/9/2024). Pesan-pesan tersebut disampaikan menjelang purnatugas pada 20 Oktober 2024 mendatang. Selain pesan, Kepala Negara juga meminta maaf kepada jajaran TNI-Polri atas kesalahan selama 10 tahun terakhir menjabat sebagai orang nomor satu. Adapun pengumpulan jajaran TNI-Polri di Istana Negara IKN bertujuan agar aparat keamanan dan penegak hukum tersebut melihat perkembangan pembangunan kota masa depan.

Jokowi berharap, semangat transformasi yang dilihat di IKN bisa diserap jajaran TNI/Polri untuk dikembangkan di daerah masing-masing. Transformasi itu bisa diterapkan dalam tata kelola maupun perubahan pola dan budaya kerja. Dengan begitu, hal-hal yang tidak efisien menjadi efisien, dari yang berbelit-belit menjadi simpel dan sederhana, dan dari yang lambat menjadi cepat dengan target waktu.

"Untuk apa tadi perubahan pola pikir, perubahan pola kerja, perubahan budaya kerja? Untuk membentuk karakter kepribadian Indonesia Maju. Untuk membentuk mental bangsa yang maju," tuturnya.

Beri prioritas ke semua golongan Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi meminta petinggi TNI-Polri memberikan pengarahan (briefing) anak-anak buahnya agar menjadikan semua masyarakat prioritas apa pun status sosialnya. Ini menjadi pesan pertama yang disampaikan dalam pertemuan. "Apa pun status sosialnya baik itu penjabat, baik itu pengusaha, baik itu tukang gorengan, baik itu sopir semuanya merasa diberi prioritas oleh kerja-kerja kita. Itu yang harus selalu saudara-saudara briefing kepada anak-anak buah," kata Jokowi dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

Adapun untuk merealisasikan hal itu, ia meminta TNI/Polri semangat memperbaiki tata kelola dan manajemen birokrasi sehingga semakin profesional. Dia bilang, perbaikan tata kelola dan manajemen birokrasi akan membentuk karakter kepribadian Indonesia Maju. Begitu pula membentuk mental bangsa yang maju. "Yang kita inginkan itu dari yang tidak efisien menjadi efisien, dari yang muter-muter menjadi cepat, ada target waktu. Dari yang berbelit-belit menjadi simpel dan sederhana. Sudah sering saya sampaikan, ke depan negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat, bukan negara besar mengalahkan yang kecil, ndak," tuturnya.

 

Share this post