PERINGATAN KESEHATAN: BAHAYA MINUM SUSU FORMULA PADA ANAK TANPA PENGAWASAN DOKTER

16/09/2024 10:51:14 WIB 29

PERINGATAN KESEHATAN: BAHAYA MINUM SUSU FORMULA PADA ANAK TANPA PENGAWASAN DOKTER

(Jakarta, 16 September 2024) – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengeluarkan peringatan keras kepada para orang tua terkait potensi bahaya yang ditimbulkan oleh pemberian susu formula pada anak tanpa pengawasan dokter. Peringatan ini muncul setelah sejumlah kasus gangguan kesehatan pada anak yang diduga dipicu oleh penggunaan susu formula yang tidak tepat.

Bahaya utama yang sering terjadi adalah alergi terhadap protein susu sapi, yang merupakan bahan utama dalam kebanyakan produk susu formula. Dr. Nina Dewanti, Sp.A, seorang dokter spesialis anak, menjelaskan, "Bayi yang sensitif terhadap protein susu sapi dapat mengalami gejala seperti ruam, diare, muntah, hingga kesulitan bernapas. Dalam kasus yang lebih parah, ini bisa berujung pada anafilaksis, kondisi yang sangat berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera."

Susu formula sering kali menjadi pilihan bagi orang tua yang tidak bisa memberikan ASI, namun produk ini memiliki risiko tersendiri. Selain alergi, pemberian susu formula juga dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit, kembung, dan bahkan infeksi usus. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan bayi untuk mencerna laktosa yang ada dalam susu formula

 

 

.

 

Menurut penelitian dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), pemberian susu formula pada bayi yang tidak membutuhkannya dapat meningkatkan risiko obesitas di kemudian hari. Hal ini dikarenakan kandungan kalori yang lebih tinggi dalam susu formula dibandingkan dengan ASI. Bayi yang mengkonsumsi susu formula cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang mereka butuhkan, sehingga berisiko mengalami kenaikan berat badan yang tidak sehat.

Tak hanya itu, peningkatan risiko infeksi saluran pernapasan dan penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 juga dikaitkan dengan penggunaan susu formula, terutama jika diberikan pada anak yang masih sangat kecil. "ASI memberikan perlindungan alami yang tidak bisa disamai oleh susu formula. Bayi yang mendapat ASI eksklusif selama enam bulan pertama memiliki sistem kekebalan yang lebih baik," tambah Dr. Nina.

Kemenkes RI menghimbau agar para orang tua tidak sembarangan memberikan susu formula kepada anak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Bagi ibu yang kesulitan memberikan ASI, konsultasi dengan tenaga medis untuk mencari solusi yang aman dan sesuai dengan kondisi anak sangat dianjurkan.

Sebagai langkah preventif, Kementerian Kesehatan juga akan memperkuat edukasi bagi para ibu baru mengenai pentingnya ASI dan bahaya susu formula melalui posyandu dan puskesmas. Selain itu, distribusi produk susu formula juga akan diawasi lebih ketat untuk memastikan bahwa produk yang beredar aman dan berkualitas.

Dengan peringatan ini, diharapkan para orang tua lebih waspada dan bijak dalam memilih asupan yang terbaik untuk anak mereka, guna memastikan tumbuh kembang yang optimal tanpa risiko kesehatan yang tidak diinginkan.

 

Share this post