Bergelar Suntan Perwira Negara, Kapolres Pesawaran Diarak Warga Adat Desa Bernung

18/02/2023 15:35:00 WIB 24

Tribratanews.Lampung.Polri.go.id Mengenakan mahkota dan baju berwarna putih dibalut aksesoris warna emas, AKBP Pratomo Widodo jalan diarak dan dipayungi oleh sejumlah warga adat Lampung di Desa Bernung Kecamatan Gedong Tataan, Sabtu (18/02/2023).

Arak-arakan tersebut merupakan bagian dari prosesi sakral pada pemberian gelar adat yang diberikan oleh Majelis Punyimbang Adat Lampung (MPAL) atas dedikasi AKBP Pratomo Widodo sebagai Kapolres Pesawaran.

Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo mengatakan bahwa pemberian gelar atau adok tersebut merupakan sebuah kehormatan sekaligus bentuk kolaborasi antara Kepolisian dan Tokoh Adat Lampung di Bumi Andan Jejama.

“Ini merupakan sebuah kehormatan bagi saya dan juga hal ini menjadi sebuah pelajaran bahwa kita harus menjunjung tinggi adat dan adab, meskipun kita telah hidup di dunia yang serba moderen seperti saat ini,” kata dia.

Kemudian, Ketua MPAL Kabupaten Pesawaran Farifki Zulkarnayen Arif dengan gelar Suntan Junjungan Makhga mengatakan, pemberian gelar atau adok tersebut diberikan atas dasar persetujuan dari para Pitu Tiyuh Marga Way Semah yang ada di Desa Negeri Sakti dan Desa Bernung Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran.

“Jadi Kapolres Pesawaran tersebut di angkon muakhi (di angkat saudara) oleh para Pitu Tiyuh Marga Way Semah atau para tetua adat Lampung yang ada di Desa Negeri Sakti dan Bernung,” kata dia.

Menurutnya, dalam hal ini MPAL Kabupaten Pesawaran sebagai lembaga yang menaungi adat hanya sekadar mengetahui akan pemberian gelar atau adok tersebut.

“Jadi pemberian itu dilakukan oleh bapak Erland Syofandi dengan gelar Suntan Penatih dari Pitu Tiyuh Marga Way Semah tadi, sedangkan kami (MPAL Pesawaran) hanya sekadar menyaksikan dan meresmikannya,” ujar dia.

Untuk diketahui, sedikitnya telah ada empat Kapolres yang bertugas di Kabupaten Pesawaran dan AKBP Pratomo Widodo merupakan sosok yang pertama kali mendapat gelar adat tersebut.

“Pemberian gelar Suntan Perwira Negara tersebut berdasarkan pekerjaan dia, karena dia Kapolres berarti Perwira, dan gelar itu pun dapat di gunakan di seluruh kegiatan adat di Lampung serta secara permanen menempel di dalam tubuh beliau sampai hayat dikandung badan,” ucap dia.

Oleh sebab itu, Pria bergelar Suntan Junjungan Makhga tersebut berharap, usai menerima gelar Suntan Perwira Negara, Kapolres Pesawaran dapat menjunjung tinggi adat Lampung sebagaimana tertanam dalam dirinya saat ini.

Hadir pada acara adat tersebut diantaranya hampir semua tokoh adat dari berbagai daerah, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Anggota DPRD Kabupaten Pesawaran, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan warga.

Share this post